Memerhatikan Anak Merupakan Salah Satu Bukti Orangtua Menyayangi Anak

Anak adalah proyek orangtua seumur hidup. Orangtua yang berhasil ‘mengelola’ anak dengan baik maka cepat atau lambat akan merasakan hasilnya, tenang dan bahagia menjalani hidup ini baik ketika anak masih kecil maupun ketika anak sudah beranjak dewasa dan orangtua pun menjadi semakin tua. Anak akan tumbuh sesuai dengan harapan orangtuanya, berbakti kepada orangtua, bertanggung jawab, disiplin, dan dapat dipercaya.

Mengharapkan anak tumbuh menjadi seseorang yang baik tentu tidak bisa instan. Perlu ‘sentuhan’ orangtua. Supaya orangtua dapat mengarahkan anak menjadi lebih baik maka orangtua perlu berusaha untuk mengenali, merasakan, serta mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam benak dan hidup anak terlebih dahulu. Salah satu caranya adalah dengan cara 'memerhatikan' anak. Berikanlah anak perhatian misalnya dengan mengajak ia berbicara, mendengarkan apa yang ingin ia bicarakan, dan memujinya ketika ia melakukan suatu hal yang positif. Salah satu manfaat memberikan perhatian kepada anak adalah membuat anak merasa senang sehingga ia termotivasi untuk mengulanginya kembali tindakan positif tersebut, dan bahkan mengulangi tindakan positif tersebut kepada kita (orangtua).

Mendengarkan apa yang sedang diceritakan oleh anak dapat membuat anak merasa bahwa dirinya adalah penting dan layak mendapatkan perhatian. Ia akan merasa memiliki teman yang bisa diajak berbagi dengannya. Jika anak sudah percaya kepada orangtua maka anak akan bersikap terbuka dan tidak ada hal yang perlu disembunyikan lagi olehnya, ia akan menceritakan apa saja yang sedang ia rasakan dan inginkan.

Sebaliknya, apabila orangtua terlalu sibuk dengan urusan karir atau urusan pribadinya masing-masing sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk memerhatikan anak, tidak mau tahu apa yang sedang diinginkan atau dibutuhkan anak, tidak tahu apa yang sedang difikirkan dan dirasakan oleh anak, pada akhirnya orangtua tersebut mungkin akan mendapatkan anak dalam kondisi ‘berbahaya’. Kurang perhatian orangtua sering membuat anak menjadi mudah terbawa arus negatif.

Tanpa perhatian orangtua maka anak akan merasakan bahwa hidupnya hampa. Anak mungkin akan merasa bahwa dirinya tidak berarti dan tidak penting. Jika sudah demikian, anak akan mencari dan bergabung dengan orang-orang yang ia anggap bisa membahagiakan, mendengarkan, dan mengerti apa yang sedang ia butuhkan. Mungkin ia akan berkelompok dengan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, orang-orang yang biasa menggunakan obat-obatan terlarang atau sebuah geng yang brutal. Orangtua yang tidak punya waktu untuk memerhatikan anak, tidak akan tahu apa yang sedang terjadi pada diri anak. Orangtua tersebut akan mendapatkan kesulitan untuk bisa membantu anak menghindari atau mengatasi masalah. Orangtua yang terlalu sibuk denga kerja atau urusan pribadi akan kehilangan sensitivitas serta kesadaran bahwa anak mereka sedang dalam ‘bahaya’ yang dapat merugikan diri anak, orangtua, dan lingkungan (Linda & Richard Eyre, 2006).

Oleh karena itu, penting bagi orangtua menyediakan waktu yang berkualitas bersama anak(bermain, bercanda, ngobrol, jalan) untuk memerhatikan dan mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam hidup anak, apa yang sedang dirasakan di dalam hati anak, dan apa yang sedang difikirkan oleh anak. Anak yang merasa dirinya diperhatikan orangtua pada umumnya akan tumbuh menjadi orang yang patuh kepada orangtua dan mau memerhatikan kembali apa yang diinginkan orangtua dari dirinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar